Rabu, 29 Desember 2010

Diam Beribu Makna


deltapapa.wordpress.com
             Ada yang bilang bahwa diam itu emas, mungkinmemang ada benarnya, tapi dalam beberapa hal, hal itu tidak berlaku. Seseorangdiam bukan berarti dia adalah orang yang pendiam bisa saja ia sedang berfikir atau  mungkin sedang sakit.Nah dalam artikel ini kita akan membahas mengenai beberapa kategori diam.

Diam yang berkualitas atau diam yang dimaksud dengan diam adalah emas

Diam = Cool
Nah tipe orang diam yang seperti ini adalah tipe orang yang Talk Less Do More, jadi sekali dia berbicara yang keluar adalah hal-hal yang berbobot dan mengena di hati para pendengarnya. Nah diam yang seperti ini yang perlu kita tiru, jangan cuman bisa ngomong aja, tapi prakteknya Nol besar.

Diam yang wajar
Diam karena Sakit
Mendingan jangan diganggu deh orang yang kayak gini, apalagi kalau sakitnya itu sakit gigi, bisa-bisa kamumalah kena sembur deh he..he..he.. tapi bukan berarti kita harus menjauh lho, karena pada dasarnya orang yang sakit itu lebih sensitif daripada biasanya, sehingga mereka membutuhkan perhatian yang ekstra.

Diam karena memang pendiam
Diamnya orang yang pendiam biasanya adalah orang yang introvert, nggak banyakbicara, bahkan mungkin dia merasa minder untuk bicara. Orang seperti ini biasanya selalu memendam perasaannya sendiri, dan dia hidup dalam dunia yang penuh dengan tekanan karena ia tak berani berbagi perasaannya pada orang lain. Tapi bukan berarti orang yang seperti ini tidak bisa berubah lho. Bisa saja ia berubah menjadi orang yang lebih terbuka, tergantung pada lingkungannya.

Diam yang ambigu, satu sisi diamnya itu bermanfaat, tapi disisi lain juga dapat dikatakan cenderung merugikan
Diam karena marah
Ada dua kriteria orang yang melampiaskan kemarahannya dengan berdiam diri, pertama adalah orang pendiam yang tidak tahu dia harus bagaimana, dan ia sulit sekali untuk mengekspresikan kemarhannya, bisa jadi ia masih bisa menahan kemarahannya tersebut, tapi sekali dia marah besar mungkin akan terjadi hal-hal buruk, karena sesuatu yang ditahan-tahan lama kalamaan bisa menjadi sebuah ledakan yang amat besar. Lalu tipe kedua adalah tipe orang yang cerewet, kalau dia memilih maengekspresikan marahnya dengan diam, maka itu artinya dia sedang marah besar, hal ini bisa dikarenakan orang tersebut kehabisan kata-kata untuk marah, atau dengan kata lain orang yang membuatnya marah itu tak pernah mau mendengar apa yang ia katakan, istilahnya sih masuk telinga kanan keluar telinga kiri gitu deh, jadi dia merasa sia-sia saja ia marah-marah toh yang dimarahin juga gak mau denger. Tapi diam seperti ini juga nggak selamanya baik lho. Karena masalah tidak akan selesai jika kita diam kan?

Diam karena mengamati
Orang yang diam bisa jadi dia sedang mengamati gerak-gerik kita lho. Bisa dibilang orang yang seperti ini agak kurang kerjaan jugasih, tapi bisa jadi apa yang ia amati akan memunculkan ide-ide briliant, misalanya ide untuk menulis novel dengan karakter-karakter orang yang sering dia amati, atau ide-ide briliant lainnya.
http://catatan-isal.blogspot.com

Diam karena nggak tahu
Diem yang satu ini bisa jadi dikarenakan kita nggak nyambung dengan apa yang sedang dibicarakan oleh orang lain, daripada kita maksain buat nyambung-nyambungin yang hasilnya entar malah malu-maluin ya mending diem aja dan dengerin apa yang sedang dibicarkan oleh orang tersebut, siapa tau entar ada benang merah yang bakalan nyambungin kita ama masalah yang lagi diobrolin ama orang lain. Yah mungkin emang kita lebih baik diam daripada jadi Tong kosong Nyaring Bunyinya, yang nantinya bakalan bikin kita daripada-daripada he...he...he....

Diam yang nggak bermutu
Diam karena nggak nyaman
Biasanya ini bakalan terjadi kalau kita sedang berada di lingkungan yang asing bagi kita, atau mungkin di lingkungan yang bertentangan dengan kita. Dan hal ini bisa membuat kita tertekan, dan alhasil kita pengen buru-buru kabur aja dari lingkungan itu deh. Mungkin salah satu cara mengatasinya adalah dengan meyakinkan diri kita bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan yang kita inginkan, untuk itu suka tak suka kita harus menghadpinya, karena lari bukanlah penyelesaian.

Diam karena takut
Dalam beberapa kesempatan ada orang-orang yang memilih diam karena takut ia akan menyampaikan informasi yang salah, mungkin karena dalam lingkungannya ada yang perlu mereka tutupi, atau bisa jadi mereka bukanlah pihak yang berwenang untuk menjelaskan sesuatu yang ingin kita ketahui.

Diam karena melamun
Ciri-cirinya nih orangnya bakalan nggak ngerespon apa yang kamu bicarakan selama beberapa saat, dan baru ngeh kalau kamu ngajak dia ngomong setelah kita menyadarkannya (dengan cara dikagetin, ngomong pake intonasi tinggi, atau mungkin dengan melambai-lambaikan tangan kita di depan wajahnya). Keseringan melamun itu nggak baik, bisa-bisa kita bakalan sering nggak fokus, jadinya nggak ngerti apa-apa deh.

Diam karena cuek
“I Don’t Care”, Lo mau ngapain kek, yang penting elo gak ngerugiin gue, mungkin itulah yang ada di benak orangorang yang cuek. Atau bahkan yang lebih parah, nggak peduli sama sekali dengan lingkungan sekitarnya, misalnya aja ada kerja bakti dia malah enak-enakan maen PS, wah ini ni yang jadi tanda-tandanya matinya empatikita, jangan sampe deh, karena kita hidup didunia ini gak sendirian, jadi usahakan agar kita saling tolongmenolong.
          Nah dari beberapa kategori diam diatas, nggak ada yang benar-benar baik dan nggak ada yang benar-benar buruk. Semuanya tergantung pada kadarnya, dan tergantung pula pada bagaimana caranya kita mengolah diam menjadi diam yang bermanfaat. Kalau diam kita bermanfaat itubaru namanya diam adalah emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar