Rabu, 29 Desember 2010

Resensi Dwilogi Novel Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas.

http://www.ebsfm.com
“……………belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan………. ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang bukan penakut.”

             Kalimat diatas adalah salah satu bagian yang menarik dari dwilogi novel Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas karya Andrea Hirata. Novel yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada bulan Juni 2010 ini berhasil menjadi mega best seller  dengan angka penjualan  25.000 dalam kurun waktu dua minggu.

            Enong alias Maryamah Karpov adalah tokoh utama yang diceritakan dalam novel ini. Bisa dibilang novel ini merupakan kelanjutan dari  novel Maryamah Karpov, salah satu tetralogi Laskar Pelangi.
            
           Novel ini mengisahkan tentang kehidupan Enong, wanita pendulang timah  dalam mengarungi permasalahan di hidupnya. Mulai dari menjadi tulang punggung keluarga saat masih berusia 14 tahun karena ayahnya meninggal, ketabahannya dalam menghadapi masalah yang menimpanya, semangatnya dalam belajar bahasa Inggris meskipun usianya tak lagi muda, kehidupan rumah tangganya yang berakhir tragis, hingga  keputusannya untuk menantang mantan suaminya dalam lomba catur yang sangat kontoversial di kalangan masyarakat melayu, khususnya Belitong.

           Disamping menceritakan tentang Enong, Andrea juga menyisipkan kisah cintanya dengan A Ling dalam novel ini dengan gaya yang jenaka. Novel ini bisa mengobati rasa penasaran pembaca mengenai kisah cinta Ikal A Ling yang pernah diceritakan di Laskar Pelangi.

           Namun ada baiknya sebelum membaca novel ini, pastikan kita sudah membaca tetralogi Laskar Pelangi terlebih dahulu.  Novel ini akan terasa membingungkan, jika kita belum membaca novel pendahulunya, karena  alur mundur yang digunakan Andrea sedikit banyak berkaitan dengan novelnya yang terdahulu
.
           Selain ceritanya yang menarik, setting budaya melayu yang ditampilkan pun juga tak kalah menarik. Salah satunya adalah budaya minum kopi di warung kopi  dan permainan catur di kalangan laki-laki melayu. Hal lain yang menambah daya tarik novel ini adalah packaging-nya. Novel ini tampil dengan gaya yang berbeda dari yang lain. Dua novel tersebut tergabung menjadi satu paket. Cobalah untuk membacanya, dan temukan pelajaran berharga ada dalam novel ini. Selamat Membaca…. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar