Minggu, 28 November 2010

Eksploitasi Empati (Part II)

ibnunurdiansyah.wordpress.com
           Berlanjut dari cerita awal di part I, tuh anak ternyata gak cuman maen waktu siang, pas malem juga maen. dan kalau duitnya abis, mereka ngamen lagi, mereka bilang "Sek mbak tak golekno disik..." (bentar mbak saya carikan dulu) waktu mereka pesan tempat untuk paket malam. Huf... kalau diitung-itung penghasilan mereka mungkin lebih besar daripada aku.
          Olala... olala... Angel-Demon.... berlanjut pada modus lain dari eksploitasi empati. Cerita ini muncul saat aku kuliah di semester pertama. Seorang bapak-bapak berdiri dengan wajah kusut dan memelas tiba-tiba menghampiriku. kemudian dia mengutarakan maksudnya. Dari ceritanya. intinya bapak itu sedang dalam kesulitan, rumahnya ada di daerah lawang, dan beliau kehabisan ongkos untuk membeli bensin mobilnya ,karena dompetnya tertinggal. Huf... siapa juga yang gak kasihan, coba bayangkan kalau hal itu terjadi pada ayah kalian. Akhirnya aku membantu bapak itu dengan uang yang sekiranya cukup untuk membeli bensin meskipun 2 liter. maklum mahasiswa pas-pasan jd gak bisa kasih bantuan yang banyak.
           Kemudian suatu malam perjalanan pulang dari kampus, aku dan temanku melihat bapak itu dari kejauhan. Lalu aku bilang "Kayaknya pernah lihat bapak itu deh". bapak itu dan mobil yang sama, dengan tampang yang sama, menghampiri temanku, dan menceritakan hal yang sama pada temanku. aku berbisik "jangan dikasih Fit". tapi ternyata temanku mengabaikan saranku.  
               Huf... sebal sekali, waktu liat kejadian itu  Tega banget sih tuh bapak-bapak nipu kita. entah sudah berapa orang yang sudah dia tipu dengan modus yang sama.Moga aja bapak itu segera bertaubat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar